Banyak perusahaan yang mensyaratkan pengalaman sebagai salah satu kriteria dalam pencarian pegawai. Bagi fresh graduate, ini merupakan suatu kendala tersendiri. Karena banyak dari mereka yang selama kuliah belum memiliki pengalaman apapun di dunia pekerjaan.
Sehingga banyak dari mereka yang tersendat karena kriteria ini. Walaupun memang ada perusahaan yang masih menerima fresh graduate, namun hampir semua memasukkan pengalaman sebagai salah satu kriteria yang harus dipenuhi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka bisa mengikuti program magang yang ada. Dengan magang diharapkan seseorang bisa belajar dan mendapatkan gambaran mengenai bagaimana dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga, mereka tidak akan kaget dengan keadaan yang ada ketika bekerja nanti.
Tidak semua perusahaan mau mengelola program magang dengan khusus. Akibatnya, banyak peserta magang yang merasa tidak mendapatkan apapun ketika waktu magang tersebut. Padahal bisa saja perusahaan menemukan potensi atau orang yang sesuai untuk bekerja di perusahaan mereka dari program magang yang diadakan tersebut. Tidak semua perusahaan sadar akan hal ini sehingga sering menyepelekan peserta magang. Maka dari itu, tidak mudah mencari tempat magang yang benar-benar mau membimbing peserta magang.
Saya pernah melakukam magang, sebut saja di perusahaan A. Selama magang di perusahaan A saya merasa tidak terlalu mendapatkan manfaat. Kegiatan saya setiap hari hanya mengurutkan berkas berdasarkan contoh yang sudah ada. Para pegawai tidak memberikan deskripsi khusus tentang apa yang sedang saya kerjakan itu, hanya kerjakan saja seperti contoh yang sudah ada.
Selain itu, sering juga ketika saya bertanya apakah ada pekerjaan yang bisa dibantu, mereka sering mengatakan tidak sehingga seringnya saya menganggur juga karena tidak diberi pekerjaan dan sudah berusaha bertanya namun dijawab seperti itu oleh para pegawai.
Perusahaan juga cenderung memberi kelonggaran kepada peserta magang, peraturan untuk peserta magang lebih longgar daripada peraturan untuk pegawai. Untuk masalah ijin saja mereka tidak terlalu peduli, hanya menanyakan secara lisan kepada rekan magang yang lain, bahkan kadang sering tidak sadar kalau ada peserta magang yang tidak masuk.
Menurut saya, hal semacam itu kurang mendidik untuk peserta magang, karena tujuan magang adalah agar saat terjun ke dunia kerja nanti peserta tidak kaget dengan kegiatan kerja yang harus menaati peraturan-peraturan dan prosedur kerja yang telah dibuat. Namun, sekarang saya sudah tidak merasakan hal tersebut ketika magang di Star Share.
Star Share mempunya program khusus bagi mereka yang ingin magang di perusahaan mereka. Mereka memiliki fitur tesendiri untu peserta magang, sehingga peserta magang mempunyai jadwal yang jelas untuk materi yang akan dipelajari setiap harinya. Ada 2 program yang disediakan yaitu program magang di semarang untuk calon peserta yang berdomisili di Semarang, dan magang remote untuk calon peserta yang berasal dari luar Semarang.
Pembelajaran yang diberikan dilakukan melalui LMS (Learning Management System) dimana LMS adalah sebuah perangkat lunak yang didalamnya berisi materi pembelajaran dan pelatihan. Dalam LMS sudah terdapat materi-materi yang harus dipahami dan dikerjakan setiap harinya yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi lebih jelas dan terarah. Selain itu tidak ada pembedaan antar anggota, semua harus menaati peraturan yang sama dan tidak dibeda bedakan.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari program magang Star Share. Peserta magang diperhatikan dan diperlakukan seperti anggota lainnya. Sehingga diharapkan tujuan magang itu sendiri dapat terpenuhi.
No comments:
Post a Comment